Tanah Longsor: Penyebab, Jenis, Dampak, dan Penanggulangan
Bila kita mengamati kejadian di bumi pertiwi, maka kita akan
mengetahui berapa banyak peristiwa alam, khususnya bencana alam yang menimpa
Indonesia. Mulai dari banjir (baca: jenis
banjir), tanah longsor, gempa bumi (baca: macam-
macam gempa bumi), gunung meletus (baca: penyebab
gunung meletus), dan lainnya, Indonesia sangat berpotensi mengalami itu semua.
Dan dari beberapa jenis bencana alam yang telah disebutkan, tanah longsor
merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah
longsor sering terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana wilayah Indonesia
sedang gencar dilanda hujan.
Tanah longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah
longsor merupakan salah satu peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya
pergerakan massa batuan (baca: jenis
batuan) atau tanah dengan berbagai macam tipe dan jenis tanah,
misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tana
Penyebab Tanah Longsor
Peristiwa tanah longsor yang terjadi dimana saja pasti mempunyai
alasan atau penyebab. Adanya tanah longsor karena disebabkan oleh beberapa hal
tertentu. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor bisa dikarenakan
peristiwa alami maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa penyebab
terjadinya tanah longsor antara lain adalah:
1. Erosi tanah
Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan
oleh erosi tanah. Erosi
tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu
deras, sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang
bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus
menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang
yang kuat di bagian kaki lerengnya.
2. Gempa bumi
Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi
(baca: akibat gempa bumi).
Gempa bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang
berasal dari gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan.
Namun getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada
partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang
dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.
3. Gunung meletus
Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung
meletus (baca: ciri gunung meletus) juga
dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain
itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material
seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk
terlalu berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak
akan kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.
4. Getaran
Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya
tanah longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung
meletus, getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu
lintas, penggunaan bahan- bahan peledak hingga petir.
Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah
yang miring atau dari atas lalu turun ke bawah. Meski sudah dipastikan
kejadiannya, namun tahukah Anda bahwa yang namanya tanah longsor ini ternyata
jenisnya ada bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang
perlu kita ketahui. Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah
yang mempunyai bentuk topografi rata atau bergelombang landai. Tanah longsor
translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada tanah bertopografi
datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan
pada kita bahwa tanah yang datar pun bisan mengalami longsor, sehingga kita
harus ekstra waspada.
2. Pergerakan Blok
Pergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam
tanah yang terjadi pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering
dinamakan sebagai longsoran blok batu dengan jumlah batu yang pada umumnya
sangat banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa
batuan, maka akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran ini.
3. Longsoran Rotasi
Jenis longoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan
sebagai longsoran rotasi karena longsoran ini merupakan pergerakan material
tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali
terjadi perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung
yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika
ada pemukiman yang berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat
mengakibatkan korban jiwa.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu
secara langsung dan juga terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi
pada bukit yang terjal dan mempunyai lereng yang curam. Kondisi seperti ini
sering ditemui di tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika
dibawah tebing ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh
biasa berupa batuan besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang
dijatuhinya.
5. Rayapan Tanah
Rayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat.
Sehingga dapat kita sebut bahwa rayapan tanah merupakan tanah longsor yang
terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan lambat dan halus pada tanah.
Rayapan tanah biasa terjadi pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan
namun memiliki struktur yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor
yang susah dikenal dalam waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali
setelah terjadi dalam waktu yang cukup lama, seperti ketika kita menemukan
tiang- tiang listrik miring. Jika kita menemui longsor jenis ini ataupun
longsor ini menyerang daerah kita maka kita harus berhati- hati dan menggunakan
pondasi yang kuat untuk dapat menahan longsir tersebut.
6. Aliran Bahan Rombakan
Longsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena disebbakan
oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan air ini tergantung pada
kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis material
tanah itu sendiri apakah mudah terangkat air ataupun tidak.gerakan longsor
jenis ini lumayan cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan jarak
ratusan meter. Longsor ini dapat merusak apapun yang dilewatinya, termasuk juga
pemukiman, maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak terjadi di
kawasan lereng gunung berapi (baca: erupsi gunung berapi) dan
banyak menimbulkan korban jiwa.
Nah, itulah beberapa jenis dari tanah longsor, sekarang sudah
paham bukan? selain itu kita juga perlu mengetahui dampak dari tanah lonsir
bagi manusia dan lingkungan.
Dampak Tanah Longsor
ncana alam yang menimpa Indonesia. Mulai dari banjir
(baca: jenis banjir),
tanah longsor, gempa bumi (baca: macam- macam gempa bumi),
gunung meletus (baca: penyebab gunung meletus), dan
lainnya, Indonesia sangat berpotensi mengalami itu semua. Dan dari beberapa
jenis bencana alam yang telah disebutkan, tanah longsor merupakan salah satu
bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor sering terjadi
ketika musim penghujan tiba, dimana wilayah Indonesia sedang gencar dilanda
hujan.
Tanah longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah
longsor merupakan salah satu peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya
pergerakan massa batuan (baca: jenis batuan) atau
tanah dengan berbagai macam tipe dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah.
Penyebab Tanah Longsor
Peristiwa tanah longsor yang terjadi dimana saja pasti mempunyai
alasan atau penyebab. Adanya tanah longsor karena disebabkan oleh beberapa hal
tertentu. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor bisa dikarenakan
peristiwa alami maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa penyebab
terjadinya tanah longsor antara lain adalah:
1. Erosi tanah
Penyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan
oleh erosi tanah. Erosi
tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu
deras, sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang
bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus
menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang
yang kuat di bagian kaki lerengnya.
2. Gempa bumi
Selanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi
(baca: akibat gempa bumi).
Gempa bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang
berasal dari gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan.
Namun getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada
partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang
dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng tersebut.
3. Gunung meletus
Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung
meletus (baca: ciri gunung meletus) juga
dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain
itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material
seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk
terlalu berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak
akan kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor.
4. Getaran
Seperti halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya
tanah longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung
meletus, getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu
lintas, penggunaan bahan- bahan peledak hingga petir.
5. Tingginya curah hujan
Di Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan
oleh curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) yang
meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika musim
hujan (baca: pembagian musim di
Indonesia). Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan
menghantam tanah yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus
menerus maka tanah yang tidak kuat (tanah yang miring dan berada di lereng)
akan tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan, sehingga lama
kelamaan hal ini akan menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang sering
longsor apabila hujan deras adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng
gunung.
6. Hancurnya bebatuan
Bebatuan yang hancur juga bisa menyebabkan terjadinya longsor.
Longsor yang disebabkan karena hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada
batuan yang ada di lereng gunung. Jenis batuan yang
sering longsor adalah jenis batuan sedimenkecil
dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu yang ada di
lereng bersofat lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi
tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah longsor.
7. Tumpukan sampah
Siapa sangka ternyata sampah yang telah menumpuk juga dapat
menyebabkan tanah longsor. Sampah akan bisa menjadi pemicu tanah longsor ketika
sampah tersebut sudah menumpuk hingga menggunung. Hal ini apabila ditambah
dengan hujan deras maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah beserta
tanah yang telah melapuk di bawah sampah tersebut.
8. Hutan gundul
Salah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur
tanah. Akar pohon tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat
struktur tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka
hal ini menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan
sangat mudah bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di
Indonesia.
9. Bendungan susut
Tanah longsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan.
Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh
penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini akan
berdampak juga pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai
kemiringan sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk longsor.
10. Lereng dan tebing yang terjal
Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki
lereng dan tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor
dapat mengintai kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal
adalah melalui angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini
berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat
mudah bagi tanah untuk mengalami longsor.
11. Lahan pertanian di lereng
Adanya lahan pertanian yang ada di lerang gunung menjadi salah
satu penyebab terjadinya tanah longsor. Penataan lahan pertanian maupun
perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman
pertanian dan juga perkebunan mempunyai akar yang kecil dan tidak cukup kokoh
untuk mnejaga struktur tanah agar tetap kuat. Pepohonan yang ditebangi untuk
dibuat lahan pertanian dan perkebunan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Dengan menyusutnya jumlah pepohonan yang ada di lereng maka akan sangat
memudahkan lereng tersebut untuk terserang tanah longsor.
12. Tanah tidak padat
Bencana tanah longsor juga dapat terjadi akibat tanah mempunyai
struktur yang tidak padat. Tanah yang mempunyai struktur yang tidak padat
contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika musim kemarau dan
akan lembek ketika musim penghujan tiba. Melembeknya tanah ketika diterpa hujan
akan berpotensi longsor jika hujan yang yang turun sangat deras. Tanah yang
ketebalannya sekitar 2,5 meter akan berpotensi longsor jika terdapat di
kemiringan lereng 220 derajat.
13. Kelebihan beban
Adanya beban yang berlebihan pada tanah juga akan memicu tanah
mudah mengalami longsor. Adanya beban yang berlebihan akan memberikan tekanan
pada tanah, sehingga tanah tersebut akan mudah longsor. Contoh beban yang dapat
memicu terjadinya tanah longsor adalah adanya rumah atau pemukiman di lereng,
kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lembah.
14. Longsoran lama
Tanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya (longsoran
lama), maka tanah tersebut rawan terkena longsor lagi. Maka dari itulah ketika
memilih daerah tempat tinggal, kita harus menghindari daerah yang pernah
mengalami tanah longsor.
15. Menumpuknya material
Tanah dari hasil tumpukan material akan lebih mudah mengalami
longsor. Banyak orang yang ingin melakukab perluasan pemukiman dengan cara
menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang digunakan untuk menimbun
lembah belum benar padat strukturnya, jadi ketika ada hujan yang turun maka
dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang turun.
Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya tanah
longsor. Sehingga jika salah satu tempat memiliki beberapa kriteria di atas,
maka masyarakat harus mewaspadai akan terjadinya tanah longor.
Jenis Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah
yang miring atau dari atas lalu turun ke bawah. Meski sudah dipastikan
kejadiannya, namun tahukah Anda bahwa yang namanya tanah longsor ini ternyata
jenisnya ada bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang
perlu kita ketahui. Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah
yang mempunyai bentuk topografi rata atau bergelombang landai. Tanah longsor
translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada tanah bertopografi
datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan
pada kita bahwa tanah yang datar pun bisan mengalami longsor, sehingga kita
harus ekstra waspada.
2. Pergerakan Blok
Pergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam
tanah yang terjadi pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering
dinamakan sebagai longsoran blok batu dengan jumlah batu yang pada umumnya
sangat banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa
batuan, maka akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran ini.
3. Longsoran Rotasi
Jenis longoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan
sebagai longsoran rotasi karena longsoran ini merupakan pergerakan material
tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali
terjadi perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung
yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika
ada pemukiman yang berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat
mengakibatkan korban jiwa.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu
secara langsung dan juga terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi
pada bukit yang terjal dan mempunyai lereng yang curam. Kondisi seperti ini
sering ditemui di tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika
dibawah tebing ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh
biasa berupa batuan besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang
dijatuhinya.
5. Rayapan Tanah
Rayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat. Sehingga
dapat kita sebut bahwa rayapan tanah merupakan tanah longsor yang terjadi
karena adanya rayapan atau pergerakan lambat dan halus pada tanah. Rayapan
tanah biasa terjadi pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan namun
memiliki struktur yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor yang
susah dikenal dalam waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali setelah
terjadi dalam waktu yang cukup lama, seperti ketika kita menemukan tiang- tiang
listrik miring. Jika kita menemui longsor jenis ini ataupun longsor ini
menyerang daerah kita maka kita harus berhati- hati dan menggunakan pondasi
yang kuat untuk dapat menahan longsir tersebut.
6. Aliran Bahan Rombakan
Longsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena
disebbakan oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan air ini tergantung
pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis
material tanah itu sendiri apakah mudah terangkat air ataupun tidak.gerakan
longsor jenis ini lumayan cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan
jarak ratusan meter. Longsor ini dapat merusak apapun yang dilewatinya,
termasuk juga pemukiman, maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak
terjadi di kawasan lereng gunung berapi (baca: erupsi gunung berapi) dan
banyak menimbulkan korban jiwa.
Nah, itulah beberapa jenis dari tanah longsor, sekarang sudah
paham bukan? selain itu kita juga perlu mengetahui dampak dari tanah lonsir
bagi manusia dan lingkungan.
Dampak Tanah Longsor
Bencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan
sebagai peristiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampak
negatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai momentum yang
menyedihkan. Salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif
adalah tanah lonsor. Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah
longsor:
1. Menimbulkan korban jiwa
Tanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi
menimbulkan korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika
malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa
mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa
tertimbun. Di Indonesia sendiri peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan
korban jiwa.
2. Banyak insfrastruktur rusak
Rusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang
pasti terjadi ketika tanah longsor. Infrtastruktur yang rusak ini boleh
dibilang yang berada di atas tanah yang longsor maupun yang berada di bawah (tertimbun).
3. Timbulnya berbagai macam bibit penyakit
Tanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit
penyekit. Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah
longsor saja, namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga
terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian tersebut
biasanya muncul banyak penyakit.
4. Mengganggu sumber mata pencaharian
Tanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian
masyarakat, khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka
yang tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu,
sehingga akan menjadikan masyarakat terganggu.
5. Memburuknya sanitasi lingkungan
Ketika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi
terputus. Jika air bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi
lingkungan menjadi buruk.
Itulah beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah
mengetahui akibatnya, maka kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah
longsor.
Upaya Pencegahan Tanah
Longsor
Tanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa
upaya diantaranya sebagai berikut:
1. Tidak
membuat sawah di lereng
2. Tidak
mendirikan bangunan di tebing
3. Tidak
menebang pohon di lereng
4. Tidak
memotong tebing secara tegak lurus
5. Tidak
mendirikan bangunan di sekitar sungai
6. Melakukan
upaya preventif
7. Membuat
terasering
8. Melakukan
penyuluhan kepada masyarakat